“Berakhir di Aku” merupakan lagu karya Idgitaf yang menjadi original soundtrack film “Home Sweet Loan”. Makna lagu Berakhir di Aku menyiratkan tentang perasaan sepi dan bimbang.
Ungkapan perasaan tersebut dapat terlihat dari beberapa kalimat dalam lirik “Berakhir di Aku”. Salah satu contoh adalah kalimat tanya yang berbunyi, “Aku hidup untuk siapa?”.
Makna Lagu Berakhir di Aku Karya Idgitaf
Idgitaf merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu Indonesia yang aktif menghasilkan lagu-lagu populer. Salah satu karya terbaru dari seniman kelahiran Mei tahun 2001 tersebut adalah “Berakhir di Aku” yang rilis pada tahun 2024.
Lagu yang menjadi original soundtrack film “Home Sweet Loan” tersebut memiliki makna yang mendalam. Berikut adalah ragam makna lagu Berakhir di Aku karya Idgitaf.
“Berakhir di Aku” sarat dengan ungkapan perasaan. Dikutip dari buku Psikologi Umum, Sumanto (2014: 147), perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif.
Salah satu perasaan yang tersirat dalam lagu “Berakhir di Aku”, yaitu perasaan tertekan. Ungkapan tersebut terdapat dalam bait pertama yang berbunyi,
Perasaan sepi juga tersirat dalam rangkaian lirik “Berakhir di Aku”, antara lain:
Lirik tersebut mengungkapkan bahwa tokoh ‘aku’ merupakan sandaran banyak orang. ‘Sandaran’ dapat memiliki banyak makna, seperti tempat orang lain berkeluh kesah, tempat orang lain bertumpu, atau tempat orang lain menggantungkan harapan.
Banyaknya orang yang bersandar pada tokoh ‘aku’ tidak membuat tokoh merasa ramai. Tokoh ‘aku’ justru merasa sepi karena tidak memiliki sandaran, bahkan mempertanyakan sosok untuk dirinya bersandar.
Perasaan bimbang tergambar dalam lirik “Berakhir di Aku” yang seolah menjawab setiap pertanyaan tokoh ‘aku’. Lirik tersebut berbunyi,
Tokoh ‘aku’ dalam lirik tersebut tampak tidak memiliki jawaban tentang sosok untuk bersandar. Namun, tokoh tersebut memiliki solusi dengan mengalah dan membisu terhadap semua hal yang membuatnya bimbang.
Jadi, jelas bahwa makna lagu Berakhir di Aku yang menyiratkan banyak perasaan. Tiga di antaranya adalah tertekan, sepi, dan bimbang. Tokoh 'aku' dalam lagu tersebut juga tampak hanya mampu pasrah dengan segala keadaan, tekanan, dan pertanyaan di masa itu. (AA)